العربية

English

Français

Türkçe

Indonesian

اردو

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam pernah singgah ke sumur ini ketika pertama kali tiba di Madinah Al-Munawwarah dari Makkah. Di dekatnya, beliau membangun masjid pertama dalam sejarah Islam, yaitu Masjid Quba.

<html dir='ltr'><head><style> body {background:#F1F1F1; background-color:#F1F1F1;} h4 {color: #03787d;font-weight: 600;margin-bottom: 10px; margin-top: 0;} h4, p { font-size: 16px; line-height: 22px; text-align: justify;} p {margin-bottom: 0; margin-top: 0; color:#111111} h4:not(:first-child) {margin-top: 30px; margin-bottom: 5px;} </style></head><body> <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Pendahuluan</h4> Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam berhijrah ke Madinah dari Makkah Al-Mukarramah. Kaum Anshar pun menyambut hangat beliau di sumur Adzq ini. <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Kisah Sumur Ini</h4> Sumur ini terkait dengan salah satu kisah paling agung dalam sejarah hidup Nabi Shallallahu alaihi wasallam, yaitu ketika beliau berhijrah dari Makkah ke Madinah. Kaum Anshar setiap hari menunggu kedatangan beliau. Sampai ketika terik matahari membakar kulit, barulah mereka pulang ke rumahnya. Ketika kabar kedatangan beliau Nabi Shallallahu alaihi wasallam sampai ke telinga mereka, dengan gegap gempita mereka pun keluar menyambut beliau. Beliau singgah di Quba, di dekat sumur Adzq. Ini merupakan tempat dimana beliau duduk untuk pertama kali di kota Madinah. <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Urgensi Lokasi Sumur Ini</h4> Tempat ini menjadi saksi hari-hari pertama Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam di kota Madinah, antara lain: Ini merupakan tempat pertama Nabi Shallallahu alaihi wasallam duduk setelah kedatangan beliau di Madinah. Di dekatnya terdapat masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Ini merupakan hari pertama dalam sejarah kejayaan Islam yang kemudian hari dikenal dengan penanggalan Hijriyah. <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Kenapa Dinamakan Sumur Adzq?</h4> Ketika Nabi Shallallahu alaihi wasallam datang ke sumur ini, beliau dijamu dengan seikat kurma. Beliau pun menanyakan dari mana seikat kurma itu. Dijawab bahwa seikat kurma itu berasal dari Ummu Jardzan. Beliau berdoa: "Ya Allah, berkahilah Ummu Jardzan." Maka sumur itu pun dinamakan sumur Adzq. <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Deskripsi Sumur</h4> Sumur ini sekarang terletak di sebuah kebun bernama Al-Mustazhal. Ia dikelilingi oleh tembok batu. Sampai hari ini sumur ini masih dipenuhi air tawar. Bangunan sumur ini pernah direnovasi pada tahun 1064 H. Saat ini, sumur tersebut berada di dalam sebuah kebun yang mempunyai sejumlah tempat untuk bersantai dan sebuah jalan setapak kecil. <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Lokasi Sumur</h4> Sumur ini terletak di seberang Masjid Quba dari sisi barat, atau sekitar tiga kilometer sebelah selatan Masjid Nabawi. Sumur ini dapat dikunjungi mulai pukul enam pagi hingga pukul sebelas malam.</body></html>

berhijrah ke Madinah dari Makkah Al-Mukarramah. Kaum Anshar pun menyambut hangat beliau di sumur Adzq ini.

Sumur ini terkait dengan salah satu kisah paling agung dalam sejarah hidup Nabi

, yaitu ketika beliau berhijrah dari Makkah ke Madinah. Kaum Anshar setiap hari menunggu kedatangan beliau. Sampai ketika terik matahari membakar kulit, barulah mereka pulang ke rumahnya. Ketika kabar kedatangan beliau Nabi

sampai ke telinga mereka, dengan gegap gempita mereka pun keluar menyambut beliau. Beliau singgah di Quba, di dekat sumur Adzq. Ini merupakan tempat dimana beliau duduk untuk pertama kali di kota Madinah.

Tempat ini menjadi saksi hari-hari pertama Nabi Muhammad

duduk setelah kedatangan beliau di Madinah.

Di dekatnya terdapat masjid pertama yang dibangun oleh Nabi

Ini merupakan hari pertama dalam sejarah kejayaan Islam yang kemudian hari dikenal dengan penanggalan Hijriyah.

datang ke sumur ini, beliau dijamu dengan seikat kurma. Beliau pun menanyakan dari mana seikat kurma itu. Dijawab bahwa seikat kurma itu berasal dari Ummu Jardzan. Beliau berdoa:

Sumur ini sekarang terletak di sebuah kebun bernama Al-Mustazhal. Ia dikelilingi oleh tembok batu. Sampai hari ini sumur ini masih dipenuhi air tawar. Bangunan sumur ini pernah direnovasi pada tahun 1064 H. Saat ini, sumur tersebut berada di dalam sebuah kebun yang mempunyai sejumlah tempat untuk bersantai dan sebuah jalan setapak kecil.

Sumur ini terletak di seberang Masjid Quba dari sisi barat, atau sekitar tiga kilometer sebelah selatan Masjid Nabawi. Sumur ini dapat dikunjungi mulai pukul enam pagi hingga pukul sebelas malam.

Sumur Adzq

#03787d

Pendahuluan
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam berhijrah ke Madinah dari Makkah Al-Mukarramah. Kaum Anshar pun menyambut hangat beliau di sumur Adzq ini.
Kisah Sumur Ini
Sumur ini terkait dengan salah satu kisah paling agung dalam sejarah hidup Nabi Shallallahu alaihi wasallam, yaitu ketika beliau berhijrah dari Makkah ke Madinah. Kaum Anshar setiap hari menunggu kedatangan beliau. Sampai ketika terik matahari membakar kulit, barulah mereka pulang ke rumahnya. Ketika kabar kedatangan beliau Nabi Shallallahu alaihi wasallam sampai ke telinga mereka, dengan gegap gempita mereka pun keluar menyambut beliau. Beliau singgah di Quba, di dekat sumur Adzq. Ini merupakan tempat dimana beliau duduk untuk pertama kali di kota Madinah.
Urgensi Lokasi Sumur Ini
Tempat ini menjadi saksi hari-hari pertama Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam di kota Madinah, antara lain:
Ini merupakan tempat pertama Nabi Shallallahu alaihi wasallam&nbsp; duduk setelah kedatangan beliau di Madinah.
Di dekatnya terdapat masjid pertama yang dibangun oleh Nabi&nbsp; Shallallahu alaihi wasallam.
Ini merupakan hari pertama dalam sejarah kejayaan Islam yang kemudian hari dikenal dengan penanggalan Hijriyah.
Kenapa Dinamakan Sumur Adzq?
Ketika Nabi Shallallahu alaihi wasallam&nbsp; datang ke sumur ini, beliau dijamu dengan seikat kurma. Beliau pun menanyakan dari mana seikat kurma itu. Dijawab bahwa seikat kurma itu berasal dari Ummu Jardzan. Beliau berdoa: "Ya Allah, berkahilah Ummu Jardzan." Maka sumur itu pun dinamakan sumur Adzq.
Deskripsi Sumur
Sumur ini sekarang terletak di sebuah kebun bernama Al-Mustazhal. Ia&nbsp; dikelilingi oleh tembok batu. Sampai hari ini sumur ini masih dipenuhi air tawar. Bangunan sumur ini pernah direnovasi&nbsp; pada tahun 1064 H. Saat ini, sumur tersebut berada di dalam sebuah kebun yang mempunyai sejumlah tempat untuk bersantai dan sebuah jalan setapak kecil.
Lokasi Sumur
Sumur ini terletak di seberang Masjid Quba dari sisi barat, atau sekitar tiga kilometer sebelah selatan Masjid Nabawi. Sumur ini dapat dikunjungi mulai pukul enam pagi hingga pukul sebelas malam.

Sumur Ghars

Sumur Al-Khatim

Sumur Al-‘Ihn

Sumur Al-Fuqair

Platform Al-Madinah: Sebuah website wisata budaya yang menaruh perhatian pada segala hal yang terkait dengan kota Madinah Al-Munawwarah. Platform ini dikelola oleh Lembaga Pengembangan Kawasan Madinah Al-Munawwarah. Layanan situs ini tersedia dalam enam bahasa dunia.
Platform ini bertujuan untuk memperkenalkan kota Madinah dengan berbagai landmarknya yang terpenting, tradisional maupun modern. Caranya dengan menyajikan berbagai detail informasi, foto dan klip video eksklusif, sekaligus menawarkan saran program kunjungan ke sejumlah destinasi wisata yang telah dipersiapkan secara matang sesuai dengan minat wisatawan bersama keluarganya.
Kontennya juga terfokus untuk memperkenalkan Masjid Nabawi dan sejarahnya, begitu juga Masjid Quba dan berbagai landmark bersejarah lainnya yang terkait dengan kota Madinah Al-Munawwarah.
Platform ini juga bertujuan menjelaskan berbagai aspek sosial di kota Madinah yang terhubung dengan sejarah dan warisan budaya. Caranya adalah dengan memperkenalkan berbagai museum, fasilitas, kerajinan tangan dan kuliner di kota Madinah.
Dapat dikatakan, platform Al-Madinah bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam menjelajahi kota Madinah Al-Munawwarah yang luas ini dalam segala dimensinya dengan mudah. Platform ini memberikan gambaran 360 derajat tentang semua landmark dan fasilitas yang ada di kota ini sehingga seolah-olah pengunjung website merasakan langsung pengalaman tersebut sebelum tiba di sana. Pengunjung juga akan mendapatkan pemandu virtual yang menghadirkan berbagai informasi tentang landmark tersebut.
Melalui platform ini, Lembaga Pengembangan Kota Madinah berupaya memperkaya pengalaman pengunjung dengan memberikan panduan komprehensif tentang berbagai landmark dan fasilitas yang tersedia di kota Madinah. Semua itu disajikan dalam sejumlah bahasa dunia.
&nbsp;